Sabtu, 03 Mei 2008

Komponen Sistem Saraf

Komponen Sistem Saraf
Unit dasar sistem saraf adalah suatu sel khusu yang dinamakan neuron.Penting untuk mengenali neuron karena mereka tidak diragukan lagi dalam menyimpan rahasia bagaimana otak bekerja.Kita juga mengetahui peran mereka dalam transmisi impuls saraf,dan kita tahu bagaimana beberapa sirkuit neural bekerja;tetapi kita baru mulai mengungkapkan fungsi yang lebih kompleks dalam memori,emosi dan proses berpikir.

· Neuron dan Saraf
Walaupun neuron memiliki perbedaan yang sangat jelas dalam ukuran dan penampilannya,mereka memiliki karakteristik tertentu.Menonjol dari badan sel adalah sejumlah cabang-cabang pendek yang dinamakan dendrit ( dari bahasa Yunani dendron,yang berarti “pohon”).Dendrit dan badan sel menerima impuls saraf dari neuron didekatnya.Pesan tersebut ditransmisikan ke neuron lain( atau ke otot kelenjar ) oleh tonjolan lain yang ramping seperti tabung yang dinamakan akson.Pada ujungnya,akson bercabang-cabang menjadi sejumlah kolateral yang berakhir dalam suatu tonjolan kecil yang dinamakan terminal sinaptik.
Terminal sinaptik sesungguhnya tidak menempel pada neuron yang akan distimulasinya.Namun,terdapat celah kecil diantara terminal sinaptik dan badan sel atau dendrite neuron penerima.Persambungan ini dinamakan sinaps dan celah itu sendiri dinamakan celah sinaptik.Jika suatu impuls saraf berjalan menuruni akson dan sampai di terminal sinaptik,ia memicu sekresi suatu zat kimia yang dinamakan neurotransmiter.Neurotransmiter berdifusi menyeberangi celah sinaptik dan menstimulasi neuron selanjutnya,dengan demikian membawa impuls dari suatu neuron ke neuron selanjutnya.Akson dari sejumlah besar neuron ( mungkin sebanyak 1000 ) mungkin bersinaps pada dendrit dan badan sel satu neuron.
Terdapat tiga jenis neuron.Neuron sensorik mengirimkan impuls yang diterima oleh reseptor ke sistem saraf pusat.Reseptor adalah sel khusus di organ indera,kulit dan sendi yang mendeteksi perubahan fisik atau kimiawi dan menstranslasikan peristiwa itu menjadi impuls yang berjalan sepanjang neuron sensorik.Neuron motorik membawa sinyal yang keluar dari otak atau medula spinalis ke organ efektor,yaitu otot dan kelenjar.Interneuron menerima sinyal dari neuron sensorik dan mengirimkan impuls ke interneuron lain atau neuron motorik.Interneuron hanya ditemukan di otak,mata dan medula spinalis.
Saraf ( nervus ) adalah kumpulan akson yang keluar dari ratusan atau ribuan neuron.Satu saraf mungkin berisi akson dari neuron sensorik dan neuron motorik.
Selain neuron,sistem saraf memiliki pula sejumlah besar sel nonneuronal,yang dinamakan sel glial,yang tersebar diantara--- dan seringkali di sekeliling --- neuron.Nama ini berasal dari bahasa Yunani glia ( yang berarti lem ),karena salah satu fungsi utamanya adalah mempertahankan neuron di tempatnya.Sel glial tidak dikhususkan untuk menerima atau mengirimkan sinyal.

· Potensial Aksi
Kemampuan untuk menghasilkan impuls ini atau potensial aksi adalah unik untuk neuron dan disebabkan karena banyaknya salauran ion dan pompa ion yang berada di membran sel.Saluran ion adalah molekul protein berbentuk donat yang membentuk pori-pori melintasi membran.Struktur protein tersebut meregulasi jalannya ion bermuatan listrik,seperti Natrium (Na+),Kalium (K+),Kalsium (Ca+) atau klorida (Cl-),dengan membuka dan menutup pori tersebut.

· Transmisi Sinaptik
Persambungan sinaptik antara neuron memiliki kepentingan yang sangat besar karena tempat inilah terjadi transfer sinyal sel saraf.Neuron tunggal terpicu ( discharge atau fires ) jika stimulasi yang mencapainya melalui sinaps melebihi ambang tertentu.Neuron memicu denyut tunggal singkat dan kemudian inaktif selama sepersekian ribu detik.Kekuatan impuls neuron adalah konstan dan tidak dapat dipicu oleh suatu stimulus keculi mencapai nilai ambang;ini dinamakan prinsip all-or-none.Impuls saraf,jika telah dimulai,berjalan menuruni akson ke banyak terminal akson.
Jika impuls saraf berjalan sepanjang akson sel saraf dan sampai di terminal sinaptik,ia menstimulasi vesikel sinpatik di terminal tersebut.Vesikel itu adalah struktur kecil berbentuk sferis atau irregular yang mengandung molekul neurotransmiter ;jika distimulasi mereka melepaskan neurotransmiter .Molekul neurotransmiter berdifusi menyeberangi celah sinpatik dan berikatan dengan molekul neuroreseptor di membran sel neuron penerima.

· Neurotransmiter dan Neuroreseptor
Acetylcholine (ACh) adalah neurotransmiter yang ditemukan pada banyak sinaps di seluruh tubuh.Pada umunya,ia adalah transmitter eksitatorik,tetapi dapat bersifat inhibitorik tergantung pada jenis molekul reseptor di membran neuron penerima.ACh banyak ditemukan di daerah otak yang dinamakan hipokampus,di mana ia memiliki peranan penting dalam pembentukkan memori baru ( Squire,1987 ).
Norephineprine (NE) adalah suatu neurotransmiter yang dihasilakan terutama oleh neuron di batang otak.Dua obat yang terkenal,cocaine dan amphetamine,memperpanjang kerja NE dengan memperlambat proses amilan kembalinya.
Neurotransmiter utama lainnya adalah gamma-aminobutyric acid (GABA).Substansi ini adalah salah satu transmitter inhibitorik utama di sistem saraf.Sebagai contohnya obat picrotoxin menghambat reseptor GABA dan menghasilakan kejang karena ( tanpa pengaruh inhibisi GABA ) tidak ada control pergerakan otot.Sifat transkuilisasi ( penenang ) obat tertentu yang digunakan untuk mengobati pasien penderita kecemasan berkaitan dengan fasilitasi aktivitas inhibitorik GABA.
Neurotransmiter eksitatorik glutamate terdapat pada lebih banyak neuron sistem saraf pusat dibandingkan transmiter lain.Terdapat sekurangnya tiga subtipe reseptor glutamate dan salah satunya diduga memiliki peranan penting dalam proses belajar dan daya ingat.Reseptor ini dinamakan reseptor NMDA yang mengambil nama zat kimia (N-methyl D-aspartate) yang digunakan untuk mendeteksinya.






Organisasi Sistem Saraf
Semua bagian sistem saraf saling berhubungan.Sistem saraf dibagi menjadi dua divisi,masing-masingnya memiliki dua subdivisi.
Sistem saraf pusat mencakup semua neuron di otak dan medula spinalis ( sumsum tulang belakang ).Sistem saraf tepi ( perifer ) terdiri dari saraf yang menghubungkan otak dan medula spinalis dengan bagian tubuh lainnya.Sistem saraf tepi selanjutnya dibagi lagi menjadi sistem somatik dan sistem otonomik.
Saraf sensorik dari sistem somatik mengirimkan informasi tentang stimuli eksternal dari kulit,otot dan sendi ke sistem saraf pusat;mereka membuat kita menyadari nyeri,tekanan dan variasi temperature.Saraf motorik dari sistem somatik membawa impuls dari sistem saraf pusat ke otot-otot tubuh,di mana mereka memulai gerakan (konstraksi) otot.Semua otot yang kita gunakan dalam membuat gerakan volunteer (disadari),serta penyesuaian involunter (tidak disadari) dalam postur dan keseimbangan tubuh,dikendalikan oleh saraf tersebut.
Saraf dari sistem otonomik berjalan menuju dan dari organ internal,sambil meregulasi proses tertentu seperti pernapasan,kecepatan denyut jantung dan pencernaan.Sistem saraf otonomik,yang memiliki peranan penting dalam emosi.
Sebagian besar serabut saraf yang menghubungkan berbagai bagian tubuh ke otak bersatu bersama di medula spinalis,di mana mereka dilindungi tulang belakang tubuh.Medula spinalis merupakan sistem yang sangat kompak (padat)—diameternya sebesar jari kelingking kita.Beberapa refleks stimulus-respons sederhana dilakukan pada tingkat medula spinalis.Salah satu contohnya adalah knee jerk (refleks patela),yaitu ekstensi tungkai sebagi respons dari ketukan pada tendon di depan tempurung lutut.Seringkali dokter menggunakan tes ini untuk menentukan efisiensi spinal.Fungsi alami refleks ini adalah untuk memastikan bahwa tungkai akan mengalami ekstensi jika lutu membengkok oleh kekuatan gravitasi,sehingga organisme tetap berdiri.




Struktur Otak
Beberapa struktur otak memiliki batas yang jelas.Beberapa struktur lain tidak memiliki batas yang jelas;hal ini menyebabkan perdebatan tentang perbatasan yang sesungguhnya dan fungsi yang dikendalikannya.Untuk tujuan deskriftif,akan sangat membantu jika kita menganggap otak manusia terdiri dari tiga lapisan konsentrik: a) central core; b) sistem limbic dan c) hemisfer serebral (serebrum).

v Central Core
Central core mencakup sebagian besar batang otak ( brain stem ).Bagian pertama medula spinalis yang sedikit membesar ketika ia memasuki tengkorak dinamakan medulla,suatu struktur sempit yang mengendalikan pernapasan dan beberapa refleks yang membantu organisme mempertahankan postur tegaknya.Juga,pada tempat tersebut traktus saraf utama yang keluar dari medula spinalis menyilang sehingga sisi kanan otak berhubungan dengan sisi kiri tubuh dan sisi otak kiri berhubungan dengan sisi kanan tubuh.

· Serebelum
Serebelum ( otak kecil ) terletak di bagian belakang batang otak,sedikit di atas medula dan merupakan struktur dengan permukaan yang berlekuk-lekuk (convoluted).Serebelum terutama mengatur koordinasi pergerakan.Pergerakan spesifik dapat dimulai pada tingkat yang lebih tinggi,tetapi koordinasi gerakan yang halus tergantung pada serebelum.Kerusakan pada serebelum menyebabkan gerakan yang menyentak dan tidak terkoordinasi.

· Talamus dan Hipotalamus
Terletak tepat di atas batang otak di dalam hemisfer serebral terdapat dua kelompok nukleus sel saraf yang berbentuk telur yang menyusun talamus.Salah satu daerah talamus beraksi sebagai sebagai stasiun pemancar (relay) dan mengarahkan informasi yang masuk ke serebrum dari resptor indera untuk penglihatan,pendengaran,sentuh dan pengecapan.Daerah talamus lain memiliki peranan penting dalam mengendalikan tidur dan terjaga.
Hipotalamus adalah struktur yang jauh lebih kecil,terletak tepat di bawah talamus.Pusat-pusat di hipotalamus mengatur makan,minum,dan perilaku seksual.Hipotalamus mengendalikan aktivitas endokrin dan mempertahankan homeostasis.Homeostasis berarti tingkat fungsi normal yang karakteristik untuk organisme yang sehat,seperti temperatur tubuh normal,kecepatan denyut jantung normal,dan tekanan darah normal.
Hipotalamus juga memiliki peranan penting dalam emosi dan dalam respons kita terhadap situasi stres.Stimulasi listrik ringan pada area tertentu di hipotalamus menyebabkan perasaan senang,sedangkan stimulasi daerah di dekatnya menyebabkan sensasi yang tidak menyenangkan atau menyakitkan.Dari pengaruhnya pada kelenjar hipofisis,yang terletak tepat di bawahnya,hipotalamus mengendalikan sistem endokrin dan dengan demikian produksi hormon.Pengendalian ini sangat penting jika tubuh harus memobilisasi suatu proses fisiologis yang rumit (respons “fight-or-flight”) dalam situasi darurat.Hipotalamus juga dinamakan “pusat stres” mengingat peran khususnya dalam memobilisasi tubuh untuk beraksi.

· Sistem Retikular
Suatu jaringan (network) sirkuit neural yang membentang dari bagian bawah batang otak ke talamus,yang melewati beberapa struktur central core lain adalah sistem retikular.Sistem ini memiliki peranan penting dalam mengendalikan tingkat kesadaran.

· Sistem Limbik
Di sekitar central core otak terdapat sejumlah struktur yang secara keseluruhan dinamakan sistem limbik.Sistem ini saling berhubungan erat dengan hipotalamus dan tampaknya memberikan pengendalian tambahan terhadap beberapa perilaku instinktif yang diregulasi oleh hipotalamus dan batang otak.Hewan yang memiliki sistem limbik rudimenter (misalnya:ikan dan reptil) melakukan aktivitas tertentu seperti makan,menyerang,melarikan diri dari bahaya dan kawin melalui cara perilaku yang reotipik.Pada mamalia,sistem limbik tampaknya menginhibisi beberapa pola instinktif,sehingga memungkinkan organisme itu lebih fleksibel dan adfptif terhadap perubahan di lingkungan.
Hemisfer Serebral
Serebrum jauh lebih sering berkembang pada manusia dibandingkan organisme lain.Lapisan luarnya dinamakan korteks serebral;dalam Bahasa Latin,cortex berarti “kulit kayu”.Korteks serebral (sering disebut korteks saja) otak yang diawetkan tampak berwarna kelabu karena mengandung banyak badan sel saraf dan serabut yang tidak bermielin---dengan demikian sering disebut “gray matter” (substansi kelabu).Bagian dalam serebrum,di bawah korteks,terdiri terutama dari akson bermielin dan tampak berwarna putih.

· Struktur Serebrum
Korteks mamalia tingkat rendah,seperti tikus,berukuran kecil dan relatif halus.Saat kita mendaki skala filogenetik ke mamalia yang lebih tinggi,jumlah korteks relatif dari jumlah jaringan otak total meningkat,dan korteks secara progresif menjadi semakin berkeriput dan berlekuk-lekuk,sehingga luas permukaan aktualnya jauh lebih besar dibandingkan jika permukaannya datar.
Semua sistem sensorik (misalnya,penglihatan,pendengaran,dan sentuhan) memproyeksikan informasi ke area spesifik di korteks.Pergerakan bagian tubuh (respons motorik) dikendalikan oleh area lain di korteks.Bagian korteks lainnya,yang tidak sensorik atau motorik,terdiri dari area asosiasi.Area tersebut mengurusi aspek lain perilaku---memori,proses berpikir,dan bahasa---dan menghuni bagian terluas korteks manusia.

· Area Kortikal dan Fungsinya
Ø Area Motorik
Area motorik mengendalikan pergerakan tubuh yang volunter (disadari);area ini terletak tepat di depan fisura sentralis.Stimulasi listrik pada tempat tertentu di korteks motorik menghasilkan pergerakan bagian tubuh spesifik;jika titik yang sama di korteks motorik mengalami kerusakkan,gerakan yang bersangkutan menjadi terganggu.Tubuh direpresentasikan di korteks motorik dalam bentuk kira-kira terbalik.Sebagai contohnya,pusat pergerakan lidah dan mulut terletak dekat bagian bawah area motorik.Pergerakan sisi kanan tubuh diatur oleh korteks motorik hemisfer kiri;pergerakan sisi tubuh oleh hemisfer kanan.

Ø Area Somatosensorik
Di lobus parietalis,yang dipisahkan dari area motorik oleh fisura sentralis,terletak suatu area yang jika distimulasi dengan listrik menghasilkan pengalaman sensorik di suatu tempat di tubuh sisi yang berlawanan (sisi kontralateral).Seakan-akan bagian tubuh tersebut sedang disentuh atau digerakkan.Ini dinamakan area somatosensorik (area pengindera tubuh).Panas,dingin,sentuh,nyeri dan sensasi pergerakan tubuh semuanya direpresentasikan di area ini.

Ø Area Auditorik
Area auditorik (ditemukan di permukaan lobus temporalis pada sisi masing-masing hemisfer) terlibat dalam analisis sinyal auditorik yang kompleks.Area ini terutama mengurusi pola temporal suara,seperti pada pembicaraan manusia.Kedua telinga direpresentasikan di area auditorik pada kedua sisi korteks;tetapi koneksi (hubungan) ke sisi kontralateral adalah lebih kuat.

Ø Area Asosiasi
Banyak area besar di korteks serebral yang tidak mengurusi secara langsung proses sensorik atau motorik dinamakan area asosiasi.Area asosiasi frontal (bagian lobus frontalis di depan area motorik) tampaknya memiliki peranan penting dalam proses berpikir yang diperlukan untuk memecahkan masalah.Pada kera,misalnya,lesi di lobus frontalis menghancurkan kemampuannya untuk memecahkan masalah respons tertunda.Pada masalah ini,makanan diletakkan di salah satu dari dua cangkir sementara kera amati di balik kurungan dan cangkir ditutup dengan penutup yang identik;setelah beberapa waktu tertentu kurungan dibuka,dan kera dibiarkan memilih salah satu dari dua cangkir itu.Kera normal dapat mengingat cangkir yang tepat setelah tertunda beberapa menit,tetapi kera dengan lesi lobus frontalis tidak dapat memecahkan masalah jika penundaan itu lebih dari beberapa detik.Defisit respons tertunda ini setelah lesi otak adalah unik untuk korteks frontalis;keadaan ini tidak terjadi jika lesi terdapat pada daerah korteks lainnya (French & Harlow,1962).

Sistem Saraf Otonomik
Sistem saraf terdiri dari dua divisi.Sistem saraf somatik mengendalikan otot rangka dan menerima informasi dari kulit,otot,berbagai reseptor sensorik.Sistem saraf otonomik mengendalikan kelenjar dan otot polos,yang mencakup otot jantung,otot-otot di pembuluh darah,dan otot-otot di bagian dalam lambung dan usus.Otot-otot tersebut dinamkan otot polos karena jika dilihat di bawah mikrosokop tampak polos (sebaliknya otot rangka memiliki gambaran berlurik-lurik).Sistem saraf otonomik mendapatkan namanya dari fakta bahwa banyak aktivitas yang dikendalikannya bersifat otonom,atau self-regulating-seperti pencernaan dan sirkulasi—dan terus berjalan kendatipun orang itu sedang tidur atau tidak sadar.
Sistem saraf otonom memiliki dua divisi,simpatik dan parasimpatik,yang seringkali memiliki aksi yang antagonistic.Kedua sistem ini memiliki efek yang berlawanan pada berbagai organ.Sebagai contohnya,sistem saraf parasimpatik menyebabkan konstruksi pupil mata,menstimulasi pengeluaran saliva,dan mempelambat denyut jantung;sistem saraf simpatik memiliki efek yang berlawanan.Keadaan tubuh yang normal (di suatu tempat di antara ekstrim eksitasi dan plasiditas vegetatif) dipertahankan oleh keseimbangan di antara kedua sistem tersebut.

Sistem Endokrin
Sistem endokrin memiliki kerja yang lebih lambat dan secara tidak langsung mengendalikan aktivitas kelompok sel di seluruh tubuh melalui suatu zat kimia yang dinamakan hormon.Hormon-hormon tersebut disekresikan oleh berbagai kelenjar endokrin ke dalam aliran darah.Hormon kemudian berjalan ke seluruh tubuh,bekerja melalui berbagai cara di berbagai jenis sel-sel.Tiap sel sasaran diperlengkapi dengan reseptor yang hanya mengenali moleku hormon yang ditujukan beraksi pada sel tersebut;reseptor menarik molekul hormon yang tepat dari aliran darah dan masuk ke dalam sel.Sebagian besar kelenjar endokrin diaktivasi oleh sistem saraf,sedangkan kelenjar endokrin lain diaktivasi oleh perubahan kimiawi internal tubuh.
Hubungan antara kelenjar endokrin dan hipotalamus mengilustrasikan interaksi kompleks yang terjadi antara sistem endokrin dan sistem saraf.Sebagai respons terhadap stres(ketakutan,kecemasan,nyeri.peristiwa emosional,dsb) neuron tertentu di hipotalamus mensekresikan suatu substansi yang dinamakan corticotrophin-releasing factor (CRF).Hipofisis terletak tepat di bawah hipotalamus dan CRF dibawa ke hipofisis melalui struktur yang berbentuk seperti saluran.CRF menstimulasi hipofisis untuk melepaskan hormon adrenokortikotropik (ACTH),yan merupakan hormon stres utama tubuh.ACTH selanjutnya dibawa oleh aliran darah ke kelenjar adrenal dan ke berbagi organ tubuh lainnya,yang menyebabkan pelepasan sekitar 30 hormon,yang masing-masingnya memiliki peranan tertentu dalam penyesuaian tubuh terhadap situasi darurat.Urutan peristiwa ini menyatakan bahwa sistem endokrin berada di bawah pengaruh hipotalamus dan dengan demikian di bawah pengendalian pusat-pusat otak melalui hipotalamus.
Kelenjar adrenal memiliki peranan penting dalam menentukan mood seseorang,tingkat energi,dan kemampuan menghadapi stres.Bagian dalam kelenjar adrenal mensekresikan epinefrin dan norepinefrin (juga dikenal sebagi adrenalin dan noradrenalin).Epinefrin beraksi melalui sejumlah cara untuk mempersiapkan organisme menghadapi situai darurat,seringkali bersama divisi simpatik sistem saraf otonomik.Epinefrin,misalnya,mempengaruhi otot polos dan kelenjar keringat melalui cara yang sama seperti sistem saraf simpatik.Ia menyebabkankonstriksi pembuluh darah di lambung dan usus dan membuat jantung berdenyut lebih cepat (seperti yang diketahui oleh orang yang mendapat suntikkan adrenalin).

Pengaruh Genetik Pada Perilaku
Karakteristik perilaku turunan itu dipelajari dengan dua metoda yaitu metoda genetika dan psikologis.Karakteristik yang biasanya diturunkan oleh orang tua kepada anaknya yaitu biasanya berupa karakteristik fisik seperti struktur tulang,tinggi badan,warna rambut dan mata,dan sebaginya.



· Kromosom dan Gen
Unit herediter yang kita terima dari orang tua kita dan selanjutnya kita berikan kepada keturunan kita dibawa oleh suatu struktur yang diberi nama sebagai kromosom,yang ditemukan di inti sel tiap sel tubuh.Sebagian besar sel tubuh mengandung 46 kromosom.Saat konsepsi,manusia menerima 23 kromosom dari sperma ayah dan 23 kromosom dari sel telur ibu.Ke-46 kromosom itu membentuk 23 pasang,yang mengalami duplikasi tiap kali sel membelah diri.
Gen seperti kromosom,ada dalam pasangan-pasangan.Salah satu gen pada tiap pasangan berasal dari kromosom sperma dan satunya berasal dari kromosom sel telur.Jadi,seorang anak hanya menerima separuh dari masing-masing gen total orang tuanya.Jumlah total gen pada tiap kromosom manusia sekitar 1000—mungkin lebih banyak.Karena jumlah gen itu sangat tinggi,sangat kecil kemungkinannya bahwa dua manusia memiliki hereditas yang sama,walaupun mereka kembar.Kekecualian satu-satunya adalah kembar identik,yang,karena berkembang dari sel telur terbuahi yang sama,memiliki gen yang persis sama.

· Gen Dominan dan Resesif
Kedua gen pada suatu pasangan gen dapat menjadi gen dominan dan gen resesif.Jika kedua anggota gen yang berpasangan adalah dominan,individu menunjukkan bentuk trait yang ditentukan oleh gen-gen dominan tersebut.Jika satu dominan dan satulagi gen resesif,gen dominan yang akan menentukan bentuk trait.Hanya jika gen yang diberikan oleh orang tuanya resesif maka resesiflah yang akan diekspesikan.Beberapa karakteristik yang dibawa oleh gen resesif adalah kebotakan,albinisme,hemofilia dan kerentanan terhadap poison ivy.
Walaupun sebagian besar karakteristik manusia tidak ditentukan oleh aksi pasangan gen tunggal ( karena biasanya gen berbentuk dominan-resesif ),terdapat beberapa kekecualian yang jelas.Yang menarik dari sudut pandang psikologis adalah penyakit seperti fenilketonuria (PKU) dan penyakit Huntington (HD),yang keduanya melibatkan pemburukan sistem saraf dan masalah perilaku dan kognitif yang berkaitan.
PKU terjadi akibat aksi gen resesif yang diturunkan dari kedua orang tuanya.Bayi tidak dapat mendigesti fenilanin,yang kemudian menumpuk di tubuh,menyebabkan keracunan pada sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan otak yang ireversibel.Anak PKU mengalami retardasi parah dan biasanya meninggal sebelum usia 30.
HD disebabkan oleh gen dominan tunggal.Perjalanan jangka panjang ini melibatkan degenerasi area tertentu di otak dan akhirnya menyebabkan kematian.Korban biasanya kehilangan kemampuannya untuk berbicara dan mengendalikan pergerakannya,dan mereka menunjukkan pemburukan yang jelas dalam daya ingat dan kemampuan mental.Penyakit ini biasanya menyerang di usia 30 atau 40 tahun.Biasanya korban hanya akan mampu bertahan selama 10-15 tahun dengan pemburukan yang progresif dan disadari oleh korban.

· Gen Terpaut Kelamin
Kromosom pria dan wanita memiliki 23 pasang kromosom,tetapi yang menentukan pria atau wanita itu pada kromosom ke-23.Seorang wanita normal memiliki dua kromosom pada pasangan 23,yang dinamakan kromosom X.Sedangkan pria,pada pasangan ke-23 memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y.Biasanya kromosom wanita dilambangkan dengan XX sedangkan pria XY.
Kromosom X dapat membawa gen resesif atau dominan sedangkan kromosom Y membawa sedikit gen dominan untuk karakteristik seksual pria tetapi yang lainnya adalah gen resesif.Jadi sebagian karakteristik resesif yang dibawa oleh kromosom X pria (didapat dari ibu) diekspresikan karena tidak dihalangi oleh gen dominan.Sejumlah gangguan ditentukan secara genetik terpaut dengan pasangan kromosom 23 ini;gangguan tersebut dinamakan gangguan terpaut kelamin (sex-linked disorders).

· Penelitian Genetik Perilaku
Beberapa trait (sifat) ditentukan oleh gen tunggal,tetapi sebagian besar karakteristik manusia ditentukan oleh banyak gen adalah poligenik.Potensi genetik ini tergantung pada kondisi lingkungan.



· Persilangan Selektif
Salah satu cara untuk meneliti heretabilitas trait pada hewan adalah perkawinan (persilangan) selektif.Persilangan selektif telah digunakan untuk menunjukkan pola penurunan sejumlah karakteristik perilaku.Jika suatu trait dipengaruhi oleh hereditas,maka harus dimungkinkan untuk mengubahnya dengan persilangan selektif.Jika persilangan selektif tidak mengubah trait,kita menganggap bahwa trait terutama tergantung pada faktor lingkungan (Plomin,1986).

· Penelitian Anak Kembar
Kembar identik berkembang dari satu sel telur yang dibuahi dan dengan demikian memiliki hereditas yang sama;mereka juga dinamakan monozigotik karena berasal dari satu zigot,atau sel telur yang dibuahi.Kembar fraternal berkembang dari satu sel telur yang berbeda dan tidak lebih mirip secara genetik dibandingkan saudara kandung biasa;mereka dinamakan dizigotik,atau dua telur.Kembar fraternal dua kali lebih sering terjadi dibandingkan kembar identik.

· Pengaruh Lingkungan Pada Aksi Gen
Potensi bawaan dengan mana individu memasuiki dunia sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang dialaminya.Contohnya adalah penyakit diabetes (penyakit turunan) yaitu penyakit di mana pancreas tidak menghasilkan cukup insulin untuk membakar karbohidrat sebagai sumber energi tubuh.Para ilmuwan menganggap bahwa gen menentukan produksi insulin.Tetapi orang yang membawa potensi genetik untuk diabetes tidak selalu mengalami penyakit,sebagai contohnya,jika salah seorang dari kembar identik menderita diabetes,kembar satunya akan mengalami gangguan pada separuh kasus.Tidak semua faktor lingkungan yang berperan dalam diabetes diketahui,tetapi salah satu variable yang tampaknya cukup pasti adalah obesitas.Orang gemuk membutuhkan lebih banyak insulin untuk memetabolisme karbohidrat dibandingkan orang kurus.Dengan demikian,seorang individu yang membawa gen untuk diabetes lebih besar kemungkinannya untuk mengalami gangguan jika berat badannya berlebihan.